Untuk #content yang bersifat #StoryTelling, ia mesti ditulis dengan banyaknya menggunakan perkataan yang memberi visual kepada audien.
Contoh situasi gembira dapat menunaikan haji.
Posting 1:
Alhamdulillah, hari ini dapat surat terima pergi haji tahun ini. Syukur.
- kita tidak nampak bagaimana dia bersyukur, bagaimana dia gembira.
Posting 2: Alhamdulillah! Pagi-pagi ini saya tercari-cari orang rumah di dapur, peluk dia erat-erat dan beritahu kami dapat pergi haji tahun ini. Seronoknya Ya Allah, terus sujud syukur! Alhamdulillah alhamdulillah.
- Kita boleh bayang keseronokan dan kebahagiaan mereka ini dengan ayat “tercari orang rumah di dapur, peluk erat-erat.”
Itulah maksud visual. Dalam bercerita, tidak visual, maka cerita tersebut tidak kuat dan biasanya tidak beri impak besar kepada audien.
Begitulah.
Khairul Hakimin Muhammad,
Personal coaching, whatsapp sini: http://www.wasap.my/60122117994
>>Click here to continue<<