TG Telegram Group Link
Channel: tαlєѕ σf ѕαrα 🍒
Back to Bottom
Hanya sekali saja, aku ingin merasakan perjuangan kamu untukku. Aku hanya ingin melihat kamu mempertahankan aku, dari terus dibicarakan dari bibir-bibir yang tidak sepenuhnya mengerti tentang aku. Biarkan aku merasainya, sebagaimana aku mempertahankan kamu dari orang-orang yang berkata buruk tentangmu.
Mohon maaf untuk segala egoku yang tak bisa kukendalikan. Jika pada akhirnya kamu ingin bebas, lakukanlah. Jangan pernah mengingat diriku yang kau anggap tak pernah menghargaimu.
Fizik bisa diubah, duit bisa dicari, tapi orang yang tulus tidak datang dua kali.
Jika bersamaku adalah luka,
Pamitlah, temukan dia yang kau sebut bahagia.
Hati-hati dijalan.
Merelakanmu itu adalah bohong. Aku hanya terpaksa lalu terbiasa.
Belajar menerima keadaan, tanpa harus membenci kenyataan.
Dia berhasil melukaimu, tapi kamu gagal membencinya.
Jangan sampai kamu kehilangan seseorang yang tidak meminta apa-apa, kecuali waktumu.
Ada seseorang yang ingin sekali saya genggam tangannya, tapi semesta punya realita bahwa bukan saya yang menjadi inginnya.
For him, I was only a chapter.. And for me, he was the whole book.
Maafkan aku, masih tidak mampu memahami cara hidupmu. Maafkan aku, kerna masih tidak mampu memahami perasaanmu, tapi yang terutama sekali, aku ingin memohon maaf pada diriku sendiri, kerana terlalu berusaha keras memahamimu, sehingga aku yang terluka, aku pula yang tidak kau fahami.
Bukan menghilang, hanya menyepi,
butuh ruang sendiri dulu, lelah sekali rasanya.
Belajar lebih dewasa lagi,
Tidak semua harus sesuai ekspektasi.
Aku tidak kuat,
Aku hanya belajar untuk tidak mengeluh, memendam dan menyimpan rapi masalahku sendiri.
Aku belajar menjadi sosok yang dewasa, yang sabar dalam keadaan apapun.
Walau sebenarnya aku tidak mampu.
Perasaan itu datang lagi. Aku kembali menjadi sosok diriku yang lebih suka menyendiri, menjauhkan diri dari orang-orang yang aku sayang. Itu bukan alasan, hanya saja aku tidak mahu terus tersakiti. Kerana orang-orang yang paling aku sayanglah, yang menikamku dari belakang.
Sebanyak apapun kamu istirahat, me-time atau healing, semua tidak akan kembali sihat jika yang lelah itu batinmu.
Jika situasinya sudah tidak bisa diubah, maka ubahlah perasaan ini menjadi ikhlas, seikhlasnya.
Perempuan itu egonya besar,
Oleh itu, carilah laki-laki yang lebih dewasa.
Agar ketika ribut ia mampu mengatasi ego perempuannya,
Bukan malah balik balas ego.
“Warkah untuk Ibu”

Ibu,
Aku tidak mahu kehilanganmu.
Jika diberi pilihan, biarlah aku pergi dahulu sebelum kamu.
Aku tidak sanggup merasai sakitnya kehilangan seorang sosok ibu,
Tempat aku berteduh dari kekejaman dunia.


Aku tidak tahu bagaimana rasanya jika Tuhan mengambil ibu sebelumku.
Aku akan hilang duniaku,
Aku akan hidup tapi mati dalam realiti,
Tiada arah tuju,
Tiada tempat bersandar.

Ibu,
Sihat selalu ya.
Aku sayang kamu walaupun bicara ini sukar diungkapkan.
Hanya doa yang mampu aku tadah untuk Ibu dan Ayah.

Terima kasih kerana masih bertahan melayan kerenah anakmu ini.
Jangan hilang dulu.
HTML Embed Code:
2024/03/28 21:04:38
Back to Top